Nabi Yunus as adalah salah seorang dari nabi-nabi Ilahi. Beliau as menyeru umat kepada tauhid dan pengesaan Tuhan dalam jangka waktu yang lama. Akan tetapi seruan dan tabligh lama ini tidak memberikan hidayat kepada umat dan mereka berkeras kepala kepada kekafiran. Pada saat inilah nabi Yunus as merasa marah terhadap kebodohan dan kekafiran mereka, sebelum meminta izin kepada Allah swt beliau as telah keluar dari kota tersebut dan menuju ke gurun. Beliau as terus pergi hingga sampai ke laut. Dengan kekuasaan Ilahi seekor ikan besar membuka mulutnya dan menelan nabi Yunus. Nabi Yunus as terpenjara di perut ikan tanpa dikunyah olehnya dan beliau as menyadari ini adalah balasan perbuatan kepada beliau as yang melepaskan tugas tanpa seizin Allah swt. Dalam persyaratan demikian dengan hati yang patah dan terputus dari harapan dari semua tempat beliau as berdoa dan mengatakan áÇ Åöáåó ÅöáÇøó ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Åöäøìþ ßõäúÊõ ãöäó ÇáÙøóÇáöãíäó “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang lalim.”[1] Allah swt di dalam al-Qur’an berfirman “Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.”[2] Nabi Yunus as yang selamat dari perut ikan dan laut yang dalam, kembali ke tempat yang diperintahkan semula dan umat yang telah sadar semasa kepergian beliau as, mengerumuni beliau as dan memilih jalan suci dan penyembahan kepada Allah swt di depan mereka. Beberapa Poin Penting 1- Pada akhir kisah nabi Yusuf as Allah swt berfirman “æßáßó äõäÌöì ÇáãÄãäíä” Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. Seakan-akan kisah nabi Yunus as terdapat di dalam al-Qur’an untuk menyatakan hukum universal dan sunnatullah yang abadi ini yaitu Menyelamatkan kaum Mukminin yang tertimpa musibah adalah sebuah program continyu Allah swt yang berjalan pada setiap masa, tempat dan seluruh generasi. Sangat jelas bahwa ini adalah berita gembira dan menyenangkan bagi kita semua. Nabi Islam kita Muhammad saw bersabda “Apakah kalian ingin aku tunjukkan kepada “ism a’dham Ilahi” nama agung Allah yang setiap kali Allah swt diseru dengan nama itu akan memberikan jawaban dan setiap kali dimohonkan dari-Nya dengan nama tersebut akan ditimpali? Itulah doa nabi Yunus as yang beliau baca dalam kegelapan “áÇ Åöáåó ÅáøÇ ÃäÊó ÓõÈúÍÇäóßó Åöäøöìþ ßõäúÊõ ãöäó ÇáÙøÇáãíäó” Seseorang bertanya Wahai Rasulallah! Apakah doa ini khusus untuk nabi Yunus ataukah bagi seluruh kaum Mukminin? Nabi saw menjawab Apakah engkau tidak mendengar lanjutan ayatnya “æóßóáößó äõäúÌöì ÇáãõÄãöäíäó”.[3] 2- Kaum Urafa’ Ilahi memiliki perhatian luar biasa terhadap doa nabi Yunus as dan menamakannya dengan “Zikir Yunusiyah”. 3- Doa-doa para maksum orang-orang yang terjaga dari perbuatan dosa memiliki akan Qur’ani. Karena mereka adalah putera-putera al-Qur’an dan menimba manfaat dari makrifat jernih Qur’ani. Imam Husain as dengan mengutip doa nabi Yunus mengatakan di dalam doa Arafah áÇ Åáåó ÅáøÇ ÃäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Åäøìþ ßõäúÊõ ãöäó ÇáÙÇáãíäó. áÇ Åáåó ÇöáøÇ ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Çöäøìþ ßõäúÊõ ãóäó ÇáãõÓúÊóÛúÝöÑíäó. áÇ Åáåó ÅáøÇ ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Åäøìþ ßõäúÊõ ãöäó ÇáãõæóÍøöÏíäó. áÇ Çöáåó ÇöáøÇ ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Çöäøìþ ßõäúÊõ ãöäó ÇáÎÇÆöÝíäó. áÇ Çöáåó ÇöáøÇ ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Çöäøìþ ßõäúÊõ ãöäó ÇáæóÌöáíäó. áÇ Çöáåó ÇöáøÇ ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Çöäøìþ ßõäúÊõ ãöäó ÇáÑøóÇÌíäó. áÇ Çöáåó ÇöáøÇ ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Çöäøìþ ßõäúÊõ ãöäó ÇáÑøÇÛöÈíäó. áÇ Çöáåó ÇöáøÇ ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Çöäøìþ ßõäúÊõ ãöäó Çáãõåóáøöáíäó. áÇ Çöáåó ÇöáøÇ ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Çöäøìþ ßõäúÊõ ãöäó ÇáÓøÇÆöáíäó. áÇ Çöáåó ÇöáøÇ ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Çöäøìþ ßõäúÊõ ãöäó ÇáãõÓóÈøöÍíäó. áÇ Çöáåó ÇöáøÇ ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó Çöäøìþ ßõäúÊõ ãöäó ÇáãõßóÈøöÑíäó. áÇ Çöáåó ÇöáøÇ ÃóäúÊó ÓõÈúÍÇäóßó ÑóÈøìþ æÑóÈøõ ÂÈÇÆí ÇáÃóæøóáíäó “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang meminta pengampunan. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang meng-Esakan-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang khawatir terhadap azab-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang takut kepada-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berharap kepada-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menginginkanMu. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang bertahlil mengucapkan la ilaha illallah [Tiada Tuhan Selain Allah]. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang meminta kepada-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang bertasbih kepada-Mu. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang bertakbir. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau Tuhanku dan Tuhan ayah-ayahku yang terdahulu.” Beberapa Hadis Seputar Keutamaan Doa Ini 1- Nabi Islam Muhammad saw bersabda “Setiap orang Muslim sakit yang membaca doa ini, bila dalam sakitnya tidak memperoleh kesembuhan dan meninggal dunia maka akan diberikan pahala orang yang syahid, dan bila mendapatkan kesembuhan dan membaik maka seluruh dosanya diampuni.”[4] 2- Rasulullah saw bersabda Apakah kalian ingin aku beritahukan tentang sebuah doa yang setiap kali kalian baca dalam setiap kondisi sedih dan bencana maka kelapangan akan diperoleh? Para sahabat menjawab Ya, Wahai Rasulallah. Beliau saw bersabda “Yaitu doa nabi Yunus as yang menjadi santapan ikan “áóÇ Çöáåó ÇöáøóÇ ÇóäúÊó ÓõÈúÍóÇäó˜ó Çöäøöی ˜äúÊ ãöäó ÇáÙøÇáöãöیúäó”.[5] 3- Imam Shadiq as berkata “Aku heran terhadap orang yang tertimpa kesedihan, bagaimana tidak membaca doa ini “áóÇ Çöáåó ÇöáøóÇ ÇóäúÊó ÓõÈúÍóÇäó˜ó Çöäøöی ˜äúÊ ãöäó ÇáÙøÇáöãöیúäó”, karena Allah swt selanjutnya berfirman “ÝóÇÓúÊóÌóÈúäóÇ áóåõ æó äÌóøóíúäóÇåõ ãöäó ÇáúÛóãøþö æó ßóóÇáößó äõäÌöì ÇáúãõÄúãöäöíäþ”.[6] 4- Almarhum Kulaini menukil Seseorang berasal dari Khurasan bertemu dengan Imam Shadiq as antara Mekah dan Madinah di Rabadhah dan menyatakan Semoga aku menjadi taruhan Anda! Hinnga kini aku masih belum dikaruniai anak, apa yang harus aku lakukan? Imam Shadiq as menjawab “Ketika engkau kembali ke negerimu dan ingin mendatangi isterimu maka bila engkau menginginkah demikian bacalah ayat “æó óÇ Çáäøõæäö Åö øóåóÈó ãõÛóÖöÈÇ ÝóÙóäøó Ãóä áøóä äøóÞúÏöÑó Úóáóíúåö ÝóäóÇÏóìþ Ýìö ÇáÙøõáõãÇóÊö Ãóä áøóÇ ÅöáóÇåó ÅöáøóÇ ÃóäÊó ÓõÈúÍóÇäóßó Åöäìøþö ßõäÊõ ãöäó ÇáÙøóáöãöíäþ”, Insya Allah engkau akan dikarunia anak.”[7] [1]QS. Al-Anbiya’ [21] 87. [2] QS. Al-Anbiya’ [21] 88. [3] Qawari’ul Qur’an, hal. 67. [4] Qawari’ul Qur’an, hal. 67. [5] Tafsir Al-Kasysyaf, jilid 3, hal. 132, catatan kaki. [6] Al-Khishal, [7] Al-Kafi, jilid 6, hal. 10.
Cintaadalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 9E4dQfVc_c7MlbOn_k7hb9lUEP8Yy9KbUMmVQGPGbgKYjtU5aYh9KA==
BahkanNabi kita, Rasulullah SAW juga telah menyadari akan doa Nabi Sulaiman ini dalam ayat Al Qur'an. Kisahnya. Ketika rombongan Nabi Sulaiman a.s akan melintasi lembah yang ditempati sebagai sarang semut, dan Beliau menyeru kepada semut-semut itu agar berlindung. Oleh sebab Nabi Yunus adalah orang yang sangat dihormati dan disanjung, makaSebagai manusia, kita dilengkapi Allah dengan karsa atau kemampuan untuk berkehendak. Namun, seringkali nafsu lebih besar daripada logika, sehingga kita tidak berpikir matang sebelum bertindak. Akhirnya penyesalan datang. Salah satu Nabi yang mengajarkan kepada kita tentang konsekuensi penyesalan adalah Nabi Yunus. Seperti apakah kisahnya? Nabi Yunus hidup sekitar abad ke-8 Setelah Masehi, tepatnya setelah masa Nabi Ilyas dan Ilyasa. Beliau disebutkan berasal dari Palestina atau saat itu disebut sebagai negeri Syam. Allah memerintahkan Nabi Yunus untuk menyeru penduduk Ninawa agar menyembah-Nya. Kota Ninawa sendiri terletak di Mosul, Irak. Kisah Nabi Yunus dalam Al-Qur’anBuku Tentang Nabi YunusNabi Yunus Pergi Meninggalkan KaumnyaNabi Yunus Melompat ke Laut dan Ditelan Ikan PausPertobatan Kaum Ninawa dan Kembalinya Nabi Yunus ke Tengah MerekaIkan Nabi YunusPelajaran dari Kisah Nabi YunusArtikel Terkait Kisah Nabis YunusKategori Ilmu Berkaitan Agama IslamKisah Nabi Kisah Nabi Yunus dalam Al-Qur’an Yunus termasuk salah satu Nabi yang kisahnya diceritakan berkali-kali dalam Al-Qur’an. Bahkan, namanya diabadikan menjadi salah satu surah. Allah menceritakan kisah Nabi Yunus sebanyak empat kali dalam kitab-Nya tersebut. Pertama, kisah Yunus alaihissalam disebutkan Allah dalam Surah Yunus 10 ayat 98 “Maka mengapa tidak ada penduduk suatu negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka kaum Yunus itu beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.” Kemudian Allah menyebutkannya pada Surah Al-Anbiya’ 21 ayat 87—88 “Dan ingatlah kisah Zun Nun Yunus, ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim’. Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” Kisah Nabi Yunus juga dapat kita temukan pada Surah As-Saffat 37 ayat 139—148 “Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang Rasul, ingatlah ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir bertasbih kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kebangkitan. Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih, sehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu.” Terakhir, Allah mengisahkan tentang Nabi Yunus pada Surah Al-Qalam 68 ayat 48—50 “Maka bersabarlah engkau Muhammad terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti Yunus orang yang berada dalam perut ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih. Sekiranya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang yang saleh.” Temukan pula perjalanan Nabi Yusuf pada buku Yunus, Nabi Dalam Perut Ikan karya Esmeralda yang bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia! Buku Tentang Nabi Yunus Berbagai kisah Nabi Yunus dapat Anda dapatkan di Toko Buku Gramedia atau Nabi Yunus diutus Allah untuk mengajak kaumnya menyembah hanya kepada Allah SWT. Namun kaumnya menolak hingga membuat nabi Yunus marah dan pergi meninggalkan mereka. Di tengah perjalanan Nabi Yunus menghadapi masalah, namun Allah memberikan pertolongan. Kisah nabi Yunus AS mengajarkan kita arti amarah dan pentingnya bersabar. SERI KISAH NABI RASUL YANG SELAMAT DARI PERUT IKAN PAUS NABI YUNUS Buku ini menceritakan tentang kisah Nabi Yunus AS yang berkat kebesaran Allah SWT tetap hidup walaupun harus hidup selama 40 hari di dalam perut ikan paus. Seri Kisah Nabi adalah buku ilustrasi anak yang terdiri atas 25 judul buku yang masing-masing menceritakan tentang salah satu tokoh dari para Nabi. Buku ini dirancang sebagai buku bacaan dongeng yang dapat dibaca oleh orangtua, para guru, dan anak pada umumnya. Halo Balita Kisah Nabi Yunus Mengajak buah hati mengenal Nabi. Nabi Yunus meninggalkan kaumnya yang tidak mau beribadah kepada Allah. Beliau pergi dengan menumpang sebuah kapal. Di tengah perjalanan, ternyata Nabi Yunus harus melompat ke laut. Kenapa begitu, ya? Ikuti ceritanya, yuk! Nabi Yunus Pergi Meninggalkan Kaumnya Nabi Yunus diutus oleh Allah untuk berdakwah pada penduduk Ninawa. Ketika mendapatkan perintah tersebut, perjalanan panjang melintasi padang pasir yang luas dan gersang pun ditempuh Nabi Yunus dari negeri Syam. Sesampainya di Ninawa, Yunus alaihissalam mendapati para penduduknya tenggelam dalam kekafiran. Mereka menjadikan berhala sebagai Tuhan. Ritual penyembahan terhadap berhala ini telah berlangsung lama. Sebagai pendatang, Nabi Yunus dianggap orang asing oleh penduduk setempat. Ketika beliau memulai dakwahnya dan mengajak kaum Ninawa untuk menyembah Allah, mereka malah mengolok-olok Nabi Yunus. Dakwah Nabi Yunus pun tak pernah dianggap oleh kaum Ninawa. Bahkan mereka merasa Nabi Yunus telah melakukan penghinaan terhadap berhala dan agama nenek moyang. Mendapati respon kaum Ninawa yang seperti itu Nabi Yunus tetap sabar. Tahun demi tahun berlalu, kondisi tersebut belumlah berubah. Hingga sampai 33 tahun Nabi Yunus berdakwah, hanya dua orang penduduk Ninawa saja yang mendengarkan beliau. Nama mereka adalah Tanuh dan Rubil. Sampai pada suatu hari, habis sudah kesabaran Nabi Yunus menghadapi kaum Ninawa yang keras kepala itu. Beliau pun berniat meninggalkan kaumnya. Namun, sebelum beliau pergi, Nabi Yunus menyampaikan kepada penduduk Ninawa bahwa azab Allah akan datang. Kemudian pergilah Nabi Yunus dalam keadaan sedih, kecewa, dan marah. Nabi Yunus Melompat ke Laut dan Ditelan Ikan Paus Beranjak dari Ninawa, Nabi Yunus menuju dermaga dan menumpang pada sebuah kapal. Cuaca cerah saat kapal sedang bersandar sehingga sang nakhoda mengizinkan Nabi Yunus untuk ikut naik, meski ia tahu kapalnya sudah kelebihan muatan. Sampai di tengah laut, cuaca tiba-tiba memburuk. Awan hitam bergulung-gulung, angin kencang, dan gelombang besar tiba-tiba memerangkap kapal. Badai besar itu membuat kapal tidak stabil. Nabi Yunus pun mengajak nakhoda dan seluruh penumpang kapal untuk berzikir kepada Allah. Sang nahkoda kemudian memerintahkan kepada seluruh penumpang untuk membuang barang bawaan mereka ke laut. Harapannya, dengan beban yang berkurang kapal akan bisa kembali stabil. Ternyata tidak demikian kenyataannya. Akhirnya sang nakhoda harus mengambil keputusan pahit, yaitu mengurangi jumlah penumpang kapal. Agar adil, penentuan siapa penumpang yang harus keluar dari kapal pun dilakukan dengan undian. Sang nahkoda meminta seluruh penumpang menuliskan nama mereka, kemudian proses pengundian pun dimulai. Pada pengundian pertama nama yang keluar adalah YUNUS. Namun seluruh penumpang menolak hasil tersebut sehingga diulang kedua kalinya. Pengundian kedua kali juga mengeluarkan nama yang sama, YUNUS. Meski para penumpang lainnya masih keberatan, tetapi Nabi Yunus menerima hasil undian tersebut dengan ikhlas. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada Surah As-Saffat ayat 141 di atas, “kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.” Beliau pun menceburkan dirinya ke laut setelah menyebut asma Allah. Dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa setelah Nabi Yunus terjun ke laut, cuaca kembali cerah dan lautan kembali tenang. Di laut, Nabi Yunus diombang-ambingkan gelombang. Kemudian Allah memerintahkan seekor ikan paus untuk mendekat dan menelan Nabi Yunus tanpa meremukkan tulang dan daging beliau. Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa ikan yang menelan Nabi Yunus adalah ikan Nun merujuk pada Surah Al-Anbiya’ ayat 87. Ikan itu disebut-sebut masih hidup saat ini dan akan terus hidup hingga hari kiamat. Pendapat tersebut merujuk pada Surah As-Saffat ayat 144, “ … niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kebangkitan.” Di dalam perut ikan yang gelap, Nabi Yunus sempat mengira dirinya telah meninggal. Allah pun mewahyukan bahwa beliau ada di dalam perut ikan. Nabi Yunus pun menggerakkan kakinya dan bersujud. Tak lama kemudian, Nabi Yunus mendengar suara-suara tasbih dari para penghuni lautan. Hal ini mengilhamkan kepada beliau untuk menyadari kesalahannya. Nabi Yunus pun sadar bahwa keputusannya meninggalkan kaum Ninawa dalam keadaan marah adalah hal yang tidak benar. Karena itu Allah menghukum beliau dengan memenjarakan di dalam perut ikan. Hal ini seperti firman Allah pada Surah As-Saffat ayat 142 di atas, “Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.” Sebutan tercela’ pada ayat tersebut menandakan Allah tidak berkenan pada keputusan Nabi Yunus meninggalkan kaumnya. Allah juga menegaskan kekecewaan-Nya pada Nabi Yunus dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 87. “Dan ingatlah kisah Zun Nun Yunus, ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, …” Sadar akan kesalahan beliau, Nabi Yunus pun lantas berdoa sebagaimana yang Allah kisahkan dalam lanjutan ayat ke-87 Surah Al-Anbiya’ di atas. “ … maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim’.” Allah pun memperkenankan doa Nabi Yunus, seperti yang Dikisahkan dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 88. “Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” Allah memerintahkan kepada ikan paus untuk memuntahkan Nabi Yunus sehingga beliau terdampar di daratan yang tandus. Tubuh Nabi Yunus pun dalam keadaan lemah dan sakit karena kekurangan nutrisi di dalam perut ikan. Untuk itu Allah menyembuhkan beliau dengan menumbuhkan tanaman yaqthinah sejenis labu dan meminta Nabi Yunus memakannya. Hal ini dikisahkan Allah dalam Surah As-Saffat ayat 145—146. “Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu.” Adapun mengenai berapa lama waktu Nabi Yunus berada dalam perut ikan, ada beberapa perbedaan pendapat di antara para ahli tafsir. Ada yang menyebutkan bahwa Yunus alaihissalam ditelan ikan paus pada waktu dhuha dan dimuntahkan kembali sore harinya. Ada pula yang berpendapat Nabi Yunus ditelan selama 3 hari. Pendapat lain menyebutkan bahwa beliau berada di dalam perut ikan selama 7 hari. Namun, pendapat yang paling masyhur adalah selama 40 hari. Temukan kisah Nabi Yusuf yang diutus Allah pada Board Book Teladan Anak Muslim Nabi Yunus. Pertobatan Kaum Ninawa dan Kembalinya Nabi Yunus ke Tengah Mereka Seperginya Nabi Yunus dengan kekecewaan terhadap kaum Ninawa, azab Allah benar-benar datang beberapa hari kemudian, seperti yang beliau janjikan. Awan gelap menutupi langit bersama petir menggelegar, angin kencang menyapu rumah, peternakan, dan ladang kaum Ninawa. Tak sampai di situ, gempa besar juga Allah timpakan kepada mereka. Penduduk Ninawa pun sadar, peringatan yang disampaikan Nabi Yunus benar-benar terjadi. Karena itulah mereka bertobat dan menyebut nama Allah untuk memohon perlindungan. Kaum Ninawa juga mencari Nabi Yunus, sayangnya saat itu beliau sudah pergi. Pertobatan yang dilakukan kaum Ninawa ini serius dan jujur. Seluruh penduduk, laki-laki, perempuan, anak-anak, tua, muda, semua luruh dalam khusyuk menyebut asma Allah. Melihat kejujuran pertaubatan mereka, Allah pun menerima dan menghentikan azab-Nya. Peristiwa tersebut sebagaimana diceritakan Allah dalam Surah Yunus ayat 98 di atas “Maka mengapa tidak ada penduduk suatu negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka kaum Yunus itu beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu.” Allah menuntun Nabi Yunus untuk kembali kepada kaum Ninawa. Kaum yang telah bertaubat itu menyambut Yunus alaihissalam dengan sukacita. Allah pun memberikan keberkahan dan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu, seperti yang disebutkan dalam Surah Yunus ayat 98 di atas. Kembalinya Nabi Yunus kepada kaum Ninawa juga diabadikan Allah dalam Surah As-Saffat ayat 147—148. “Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih, sehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu.” Berdasarkan kisah yang diceritakan turun menurun, ikan yang menelan Nabi Yunus AS memiliki wujud yang begitu besar hingga dapat menelan apapun. Ikan yang menelan Nabi Yunus dinamai ikan nun. Walaupun ikan ini belum terdefinisikan dengan jelas, namun penggambaran ikan ini dimiripkan dengan ikan paus. Secara logis, memang tidak ada ikan lain yang memiliki ukuran lebih besar dari ikan paus. Pelajaran dari Kisah Nabi Yunus Dari kisah Nabi Yunus di atas, ada pelajaran yang bisa kita ambil, sebagai berikut Sabar dalam menyeru kepada kebaikan Kepergian Nabi Yunus dari kaum Ninawa memperlihatkan bahwa beliau kurang sabar dalam dakwah atau menyeru kepada kebaikan. Perilaku seperti ini ternyata tidak disukai Allah. Hal tersebut Allah nyatakan dalam beberapa ayat Al-Qur’an “Dan ingatlah kisah Zun Nun Yunus, ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya ….” Surah Al-Anbiya’ ayat 87 “Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.” Surah As-Saffat ayat 142 Allah pun meminta Nabi Muhammad untuk bersabar dan tidak mencontoh sikap Nabi Yunus di atas, sebagaimana dinyatakan-Nya dalam Surah Al-Qalam ayat 48 “Maka bersabarlah engkau Muhammad terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti Yunus orang yang berada dalam perut ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih.” Ayat tersebut sekaligus memberitahukan kepada kita bahwa dalam berdakwah atau menyeru kepada kebaikan, kita harus senantiasa bersabar. Karena Allah bersama orang-orang yang bersabar. Memperbanyak zikir kepada Allah Berzikir atau mengingat Allah adalah upaya kita untuk senantiasa dekat dengan Allah. Berzikir juga menjadi upaya untuk membuat hati kita tenang, sebagaimana firman Allah dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28, “ …. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” Memperbanyak zikir ternyata juga dapat menjadi penyebab datangnya pertolongan Allah. Seperti firman-Nya ketika mengisahkan tentang Nabi Yunus pada Surat As-Saffat ayat 143—144 di atas “Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir bertasbih kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kebangkitan.” Berserah diri dan memohon ampunan kepada Allah Pada kisah Nabi Yunus di atas, kita dapat melihat bahwa ketika beliau menyadari kesalahannya kemudian memohon ampunan dan berserah diri kepada Allah, Dia memberikan pertolongan. Allah telah mengilhamkan kepada Nabi Yunus untuk menyampaikan doa yang luar biasa, “Laa ilaha illa Anta, Subhanaka inni kuntu min al-zhalimin.” Artinya, “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.” Pada doa tersebut Allah menuntun lisan Nabi Yunus untuk menyebutkan kalimat tauhid terlebih dahulu. Kemudian Dia mengilhamkan Nabi Yunus untuk melanjutkannya dengan tasbih. Hal tersebut guna menunjukkan betapa sempurnanya Allah dan betapa sucinya Dia dari segala kelemahan dan kekurangan. Setelah itu, Nabi Yunus melanjutkan dengan pengakuan dosa yang telah diperbuatnya. Rasulullah bersabda seperti yang diriwayatkan oleh Saad bin Abi Waqqas, menyoal doa tersebut “Doa yang tidak ada seorang hamba Muslim pun mengucapkan, sedangkan ia berada dalam bencana, kecuali Allah pasti akan memperkenankannya.” Tidak mengambil keputusan saat sedang emosi Keputusan yang diambil Nabi Yunus dalam keadaan marah—untuk meninggalkan kaum Ninawa—ternyata berbuah hukuman bagi beliau dari Allah, yaitu “dipenjara” di dalam perut ikan. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita untuk menahan diri tidak mengambil keputusan apa pun saat sedang marah atau emosi. Demikianlah kisah Nabi Yunus dan pelajaran apa saja yang dapat kita petik darinya. Semoga kita dapat meneladani Nabi Yunus sehingga dapat masuk dalam golongan hamba Allah yang saleh dan disayangi-Nya. Amin. Artikel Terkait Kisah Nabis Yunus ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Nabi Yunus sangat terkejut ketika mendapati dirinya dalam perut ikan. Ikan itu membawanya ke dasar lautan dan lautan membawanya ke kegelapan malam. Tiga kegelapan kegelapan di dalam perut ikan, kegelapan di dasar lautan, dan kegelapan malam. Nabi Yunus merasakan bahwa dirinya telah mati. Beliau mencoba menggerakan panca inderanya dan anggota tubuhnya masih bergerak. Kalau begitu, beliau masih hidup. Beliau terpenjara dalam tiga kegelapan. Yunus mulai menangis dan bertasbih kepada Allah. Beliau mulai melakukan perjalanan menuju Allah saat beliau terpenjara di dalam tiga kegelapan. Hatinya mulai bergerak untuk bertasbih kepada Allah, dan lisannya pun mulai mengikutinya. Beliau mengatakan “Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah. Wahai Yang Maha Suci. Sesungguhnya aku termasuk orang yang menganiaya diri sendiri.” Ketika terpenjara di perut ikan, beliau tetap bertasbih kepada Allah SWT. Ikan itu sendiri tampak kelelahan saat harus berenang cukup jauh. Kemudian ikan itu tertidur di dasar lautan. Sementara itu, Nabi Yunus masih bertasbih kepada Allah SWT. Beliau tidak henti-hentinya bertasbih dan tidak henti-hentinya menangis. Beliau tidak makan, tidak minum, dan tidak bergerak. Beliau berpuasa dan berbuka dengan tasbih. Ikan- ikan yang lain dan tumbuh-tumbuhan dan semua makhluk yang hidup di dasar lautan mendengar tasbih Nabi Yunus. Tasbih itu berasal dari perut ikan paus ini. Kemudian semua makhluk-makhluk itu berkumpul di sekitar ikan paus itu dan mereka pun ikut bertasbih kepada Allah SWT. Setiap dari mereka bertasbih dengan caranya dan bahasanya sendiri. Ikan paus yang memakan Nabi Yunus itu terbangun dan mendengar suara-suara tasbih begitu riuh dan gemuruh. Ia menyaksikan di dasar lautan terjadi suatu perayaan besar yang dihadiri oleh ikan-ikan dan hewan- hewan lainya, bahkan batu-batuan dan pasir semuanya bertasbih kepada Allah SWT dan ia pun tidak ketinggalan ikut serta bersama mereka bertasbih kepada Allah SWT. Dan ia mulai menyadari bahwa ia sedang menelan seorang Nabi. Ikan paus itu merasakan ketakutan tetapi ia berkata dalam dirinya mengapa aku takut? Bukankah Allah SWT yang memerintahkan aku untuk memakannya. Nabi Yunus tetap tinggal di perut ikan selama beberapa waktu yang kita tidak mengetahui batasannya. Selama itu juga beliau selalu memenuhi hatinya dengan bertasbih kepada Allah SWT dan selalu menampakkan penyesalan dan menangis “Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah Yang Maha Suci. Sesungguhnya aku termasuk orang yang menganiaya diri sendiri.” “ La ilaha illa anta subhaanaka inni kuntu minazzholimiin.” . Allah SWT melihat ketulusan taubat Nabi Yunus. Allah SWT mendengar tasbihnya di dalam perut ikan. Kemudian Allah SWT menurunkan perintah kepada ikan itu agar mengeluarkan Yunus ke permukaan laut dan membuangnya di suatu pulau yang ditentukan oleh Allah SWT. Ikan itu pun menaati perintah Ilahi. Tubuh Nabi Yunus merasakan kepanasan di perut ikan. Beliau tampak sakit, lalu matahari bersinar dan menyentuh badannya yang kepanasan itu. Beliau berteriak kerana tidak kuatnya menahan rasa sakit namun beliau mampu menahan diri dan kembali bertasbih. Kemudian Allah SWT menumbuhkan pohon Yaqthin, yaitu pohon yang daun-daunnya lebar yang dapat melindungi dari sinar matahari. Dan Allah SWT menyembuhkannya dan mengampuninya. Allah SWT memberitahunya bahwa kalau bukan kerana tasbih yang diucapkannya niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan sampai hari SWT berfirman “Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul. Ingatlah ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya ia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus orang atau lebih. Lalu mereka beriman, kerana itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.”QS. Ash-Shaffat, 37 139-148 “Dan ingatlah kisah Dzunnun Yunus, ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu mereka menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya menyulitkannya, maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang-orang yang zalim.’ Maka Kami telah memperkenankan do’anya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” QS. Al-Anbiya’, 21 87-88 Setelah Nabi Yunus berasa segar kembali maka Allah telah memerintahkannya supaya kembali ke Niwana. Nabi Yunus terkejut kerana penduduk sedang menanti kepulangannya. Penduduk tersebut meminta Nabi Yunus mengajar untuk menyempurnakan akidah dan imam mereka. Nabi Yunus berasa heran kerana penduduk Niwana dahulunya terdiri daripada orang yang ingkar dengan perintah Allah tetapi kini hidup dan mati mereka semata-mata kerana Allah. Kita sekarang ingin membahas masalah yang menurut ulama disebut sebagai do’sa Nabi Yunus. Apakah Nabi Yunus melakukan suatu dosa dalam pengertian yang hakiki, dan apakah para nabi memang berdosa? Jawabannya adalah Para nabi adalah orang-orang yang maksum tetapi kemaksuman ini tidak bererti bahwa mereka tidak melakukan sesuatu yang menurut Allah SWT itu pantas mendapatkan celaan hukuman. Jadi masalahnya agak relatif. Menurut orang-orang yang dekat dengan Allah SWT Kebaikkan orang-orang yang baik dianggap keburukaan bagi al-Muqarrabin orang-orang yang dekat dengan Allah SWT. Ini memang benar. Sekarang, marilah kita amati kasus Nabi Yunus. Beliau meninggalkan desanya yang banyak dipenuhi oleh orang-orang vang menentang. Seandainya ini dilakukan oleh orang biasa atau oleh orang yang saleh selain Nabi Yunus maka hal itu merupakan suatu kebaikan dan kerananya ia diberi pahala. Sebab, ia berusaha menyelamatkan agamanya dari kaum yang durhaka. Tetapi Nabi Yunus adalah seorang Nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada mereka. Seharusnya ia menyampaikan da’wah di jalan Allah SWT dan ia tidak peduli dengan hasil dakwahnya. Tugas beliau hanya sekadar menyampaikan agama. Keluarnya beliau dari desa itu – dalam kacamata para nabi – adalah hal yang mengharuskan datangnya pelajaran dari Allah SWT dan hukuman- Nya padanya. Allah SWT memberikan suatu pelajaran kepada Yunus dalam hal da’wah di jalan-Nya. Allah SWT mengutusnya hanya untuk berda’wah. Inilah batasan da’wahnya dan beliau tidak perlu peduli dengan kaumnya yang tidak mengikutinya dan kerana itu beliau tidak harus menjadi sedih dan marah. Nabi Luth tetap tinggal di kaumnya meskipun selama bertahun- tahun berda’wah beliau tidak mendapati seorang pun beriman. Meskipun demikan, Nabi Luth tidak meninggalkan mereka. Ia tidak lari dari keluarganya dan dari desanya. Beliau tetap berda’wah di jalan Allah SWT sehingga datang perintah Allah SWT melalui para malaikat-Nya yang mengizinkan beliau untuk pergi. Saat itulah beliau pergi. Seandainya beliau pergi sebelumnya niscaya beliau akan mendapatkan siksaan seperti yang diterima oleh Nabi Yunus. Jadi, Nabi Yunus keluar tanpa izin. Lalu perhatikan apa yang terjadi pada kaumnya. Mereka telah beriman setelah keluarnya Nabi Yunus. Allah SWT berfirman “Dan mengapa tidak ada penduduk suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka kaum Yunus itu beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu yang tertentu.” QS. Yunus, 10 98 Demikianlah, desa Nabi Yunus beriman. Seandainya ia tetap tinggal bersama mereka niscaya ia akan mengetahuinya dan hatinya menjadi tenang serta kemarahannya akan menjadi hilang. Tampaknya beliau tergesa-gesa dan tentu sikap tergesa-gesa ini berangkat dari keinginannya agar manusia beriman. Usaha Nabi Yunus untuk meninggalkan mereka adalah sebagai ungkapan kebenciannya kepada mereka atas ketidakimanan mereka. Maka Allah SWT menghukumnya dan mengajarinya bahwa tugas seorang nabi hanya menyampaikan agama. Seorang nabi tidak dibebani urusan keimanan manusia; seorang nabi tidak bertanggung jawab atas pengingkaran manusia; dan seorang nabi tidak dapat memberikan hidayah petunjuk kepada mereka
Amalkandoa nabi yunus dalam tempoh lock down pkp semoga allah menerima doa kita blog cik matahariku. anehnya doa nabi yunus ismaweb. kelebihan berdoa dengan doa nabi yunus pengajian sunnah . doa nabi yunus a s penawar segala musibah rugi jika tidak diamalkan mdruzaidaud. . jgn lupa amalkan doa nabi yunus semoga dipermudahkan keluar| Оρецուֆθкէ ኬտቄлαлι иճէբирիμիժ | Ρ οтвисዕб |
|---|---|
| Е էլθ рсоչо | Υ пр |
| Бидυбрፃзи օνиፓቶվавс цուσጁ | ዶхажωбу ψакጮцኙգи |
| Чоհ ен | Амιሲюка ըвեλоሏոፖ |
| Աчθχеςխг բιчеተաгታ ахоֆоւፋ | Юֆ зοկафецሓγо ос |
Nabi Yunus merupakan nabi yang ditelan paus. Dalam keadaan terdesak tersebut, akhirnya ia memanjatkan doa yang kemudian dikenal sebagai doa Nabi Yunus. Berdasarkan riwayat tersebut, banyak umat muslim yang membaca doa tersebut untuk memohon hajat dan untuk keperluan lainnya. Doa atau tasbih nabi Yunus juga dikenal dengan nama dzikir Nabi Yunus. Doa Nabi Yunus dalam shalat taubat memiliki keutamaan dan manfaat juga syafaat. Bacaan tasbih Nabi Yunus bukan hanya sekedar bacaan belaka. Terdapat keutamaan doa Nabi Yunus, yang merupakan sholawat Nabi Yunus. Apakah Sedulur sudah mengetahui seperti apa bacaan doa Nabi Yunus? Berikut ini Super telah merangkum informasi lengkap mengenai bacaan doa Nabi Yunus beserta kisah atau riwayatnya ketika masuk ke dalam perut ikan. Selain itu juga akan dipaparkan keutamaan membaca doa ini. Yuk, langsung disimak informasinya! BACA JUGA Ampuh! 9 Bacaan Doa Meluluhkan Hati Seseorang dan Artinya Apa itu doa Nabi Yunus? Detik Doa Nabi Yunus adalah bacaan doa yang dipanjatkan Nabi Yunus ketika berada di dalam perut ikan. Menurut tafsir surat Al Anbiya ayat 87 sebagaimana dijelaskan pada laman Kementerian Agama Kemenag, Nabi Yunus pergi meninggalkan kaumnya karena mereka berpaling dan tidak mau menerima ajaran Allah. Ia kemudian naik pergi ke dermaga dan menaiki sebuah perahu. Namun, beban perahu yang ditumpanginya terlalu berat sehingga orang-orang di atas perahu tersebut membuat undian untuk menentukan siapa yang akan dilemparkan ke laut. Setelah dilakukan pengundian sebanyak tiga kali, Nabi Yunus terpilih sebagai orang yang harus meninggalkan perahu tersebut. Di sisi lain, Allah Swt. mendatangkan seekor ikan yang kemudian menelan Nabi Yunus. Saat itulah Nabi Yunus kemudian sadar akan kesalahan yang ia lakukan sebagai nabi. Maka, ia lantas memanjatkan doa kepada Allah Swt. Berikut adalah bunyi surat Al Anbiya ayat 87 beserta artinya yang dapat Sedulur simak. وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ Latin Wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn Artinya “Ingatlah pula Zun Nun Yunus ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.” Untuk diketahui, “kegelapan yang berlapis-lapis” ditafsirkan sebagai keadaan yang sangat gelap yang dirasakan Nabi Yunus ketika berada di dalam perut ikan, di dalam laut, dan pada malam hari. BACA JUGA Bacaan Doa Akhir atau Penutup Majelis Lengkap dengan Artinya Bacaan doa Nabi Yunus kepada Allah Swt. Sindonews Saat menjalani misi kenabiannya, Nabi Yunus mendapatkan banyak cobaan dari Allah Swt., hal tersebut semata-mata untuk menguji keimanan dari Nabi Yunus itu sendiri. Salah satu cobaan terberatnya adalah ditelan ikan paus dan terkurung di dalamnya. Dalam situasi tersebut, Nabi Yunus menyadari kesalahan dan kelalaiannya. Oleh karenanya, ia lantas bertobat kepada Allah Swt. dengan membaca doa yang berbunyi لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ Latin Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin Artinya “Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” Segera setelah membaca doa tersebut, Nabi Yunus segera meminta agar segala kesalahan dan kelalainnya dimaafkan oleh Allah Swt. Nabi Yunus membaca doa tersebut selama 40 hari berturut-turut tanpa henti untuk mendapatkan ampunan dari Allah Swt. Makna doa yang dibaca oleh Nabi Yunus Freepik Telah diketahui bersama bahwa bacaan doa di atas memiliki makna sebagai berikut “Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Allah. Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan orang yang zalim.” Berangkat dari kondisi tersebut, banyak ulama yang mengamalkan doa tersebut. Karena diyakini memiliki syafaat dan manfaat. Syeik Sayyid Muhammad bin Al-Alawy Al-Maliky Al-Hasani dalam kita Abwab Al-Faraj mengatakan bahwa dengan membaca doa ini sebanyak 40 kali setelah salat subu tanpa putus akan mendapatkan manfaatnya. Seperti apa saja manfaat dan syafaatnya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini. BACA JUGA 8 Bacaan Doa Agar Hati Tenang dari Gelisah & Gundah Gulana iStock Doa Nabi Yunus as. memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Hal ini pun sudah diamini oleh para ulama dan ahli agama Islam dari berbagai mazhab. Bagi Sedulur yang penasaran seperti apa keutamaan dan manfaat lengkap dari doa ini. Mari simak berikut. 1. Hajat dan keinginannya dikabulkan Allah Swt. Bagi yang mengamalkan doa di atas secara rutin dan tidak pernah putus akan mendapatkan keinginannya yang terkabul. Ha tersebut disampaikan langsung oleh Rasulullah saw. yang bersabda “Doa Dzun Nuun Nabi Yunus ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah “Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin”. Artinya Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau ya Allah, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat zalim/aniaya. Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah, melainkan Allah kabulkan baginya.” Hadist Riwayat At-Tirmidzi. 2. Mendapatkan ampunan dari Allah Swt. iStock Nabi Yunus memanjatkan doa di atas dengan tujuan untuk mendapatkan ampunan dari Allah, barang siapa yang mengamalkan dan mengucapkan doa di atas secara rutin selepas salat akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt. Sebab, Allah akan menerima taubat umatNya yang membaca doa sebagaimana yang telah dipaparkan di atas. 3. Mendapatkan pahala seperti orang yang mati syahid Syafaat dan manfaat selanjutnya adalah apabila membaca doa di atas ketika sakit sebanyak 40 kali dan kemudian seseorang tersebut meninggal, maka pahala orang yang meninggal tersebut sama dengan pahala seseorang yang mati syahid yang gugur dalam sebuah peperangan membela agama Allah Swt. 4. Sebagai bentuk pujian kepada Allah Swt. iStock Keutamaan lain dari membaca doa ini adalah memuji Allah Swt. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, bacaan doa tersebut memiliki arti “tidak ada tuhan selain Engkau” yang merupakan bentuk pujian atas keesaan Allah Swt. 5. Mendapatkan kekuatan ketika diterpa cobaan Membaca doa ini juga diyakini memiliki keutamaan yaitu mendapatkan kekuatan ketika diterpa cobaan, musibah, ataupun cobaan. Sebab, membaca doa ini sama dengan memohon pertolongan dari Allah Swt. sehingga dapat melewati setiap cobaan yang dihadapi di dunia. 6. Mendapatkan keselamatan Freepik Seperti yang diketahui, bacaan doa ini dipanjatkan oleh Nabi Yunus ketika berada di dalam perut ikan paus. Selain untuk memohon ampunan, Nabi Yunus juga melantunkannya untuk memohon keselamatan kepada Allah Swt. Untuk itu tak ada salahnya menjadikan bacaan doa ini sebagai amalan sehari-hari agar selalu mendapat perlindungan dari Allah Swt. BACA JUGA Bacaan Doa Sebelum Bekerja Agar Berkah dan Lancar Cara mengamalkan doa Nabi Yunus Freepik Dilansir Sa’ad bin Abi Waqqash menceritakan bahwa Rasulullah pernab bersabda mengenai doa Nabi Yunus, sebagaimana tertuang dalam hadis riwayat Imam Hakim yang artinya “Barangsiapa yang berdoa dengannya kepada orang yang sakit sebanyak 40 kali maka jika ia mati, ia mati dalam keadaan membawa pahala mati syahid. Jika sembuh maka sembuh dalam keadaan dosanya terampuni,” HR Imam Hakim. Di sisi lain, Syekh Sayyid Muhammad bin al-Alawy al-Maliky al-Hasani dalam kitab Abwab al-Faraj menjelaskan bahwa sebagian ulama dan wali membaca doa ini sebanyak 40 kali setelah salat Subuh tanpa terputus. Selain itu ada pula yang melantunkannya sebanyak kali setiap hari. Kapan waktu yang diutamakan untuk membaca doa Nabi Yunus? iStock Setelah mengetahui bacaan doa Nabi Yunus beserta arti dan keutamaan serta cara mengamalkannya, Sedulur tentu ingin tahu kapan saja waktu yang diutamakan untuk membaca doa ini. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sebagian ulama dan wali memiliki kebiasaan membaca doa ini sebanyak 40 kali setelah menunaikan ibadah salat subuh. Di samping itu, ada pula yang membacanya setiap hari sebanyak kali. Nah, Sedulur bisa mengikuti kebiasaan para ulama dan wali tersebut dalam mengamalkan bacaan doa satu ini. Demikian penjelasan mengenai apa itu doa Nabi Yunus beserta bacaan, arti, keutamaan, syafaat, dan manfaat mengamalkannya. Selain itu juga telah dipaparkan cara mengamalkan dan kapan waktu membaca doa ini. Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat untuk Sedulur, ya! Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.
ld0dP.